Reses Anggota Dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD)kota Pangkalpinang daerah pemilihan (Dapil) II menjaring aspirasi masyarakat dilingkungan kecamatan Rangkui.
Reses Anggota Dprd di kecamatan Rangkui sangat istimewa dikarenakan dari enam anggota yang terpilih tiganya menjadi pimpinan DPRD kota Pangkalpinang. Minggu,(15/4/2018) di kantor kecamatan Rangkui
Begitu banyak aspirasi yang diungkapkan dalam kegiatan reses tersebut mengenai permasalahan yang terjadi di kelurahan se kecamatan Rangkui yang disampaikan oleh ketua Rt dan Rw.
Ketua Dprd kota Pangkalpinang saat ditemui seusai kegiatan reses mengatakan bahwa kegiatan ini dilakukan untuk menjaring aspirasi dari masyarakat.
“Banyak aspirasi masyarakat yang disampaikan berkaitan dengan pembangunan di daerah mereka yang sudah diajukan berkali kali tapi belum juga dilaksanakan,” Sebutnya
Achmad Subari meminta kepada masyarakat lebih proaktif mengawasi seperti apa program yang mereka ajukan itu sudah sampai mana.
“Kita harapkan masyarakat mengontrol apakah pengajuan mereka sudah masuk atau belum. Jangan sampai program tersebut masih belum masuk atau belum direncana pembangunan pemerintah kota Pangkalpinang,” katanya
ia juga menjelaskan kadang kala masyarakat berpikir program yang mereka ajukan itu sudah menjadi prioritas atau belum.
“Terkadang masyarakat berpikir program yang mereka ajukan sudah menjadi prioritas tapi setelah dicek ternyata belum masuk. Inilah yang menyebabkan pergeseran anggaran tersebut,” ungkapnya
Ia berharap masyarakat ketika menyampaikan semua aspirasi pada saat reses ini bisa diakomodir oleh Anggota Dewan dari dapil masing masing.
“Kami akan mengakomodir dan menampung semua aspirasi tersebut, agar bisa diperjuangkan ketika pembahasan anggaran di Dewan tidak jauh berbeda dengan apa yang diajukan,” tuturnya
Kita yakin anggaran di pemerintah kota Pangkalpinang cukup dan mendukung untuk melaksanakan semua program Prioritas tersebut.
“Dengan adanya dana 600 juta per kelurahan bisa dilaksanakan pembangunan infrastruktur lingkungan. Makanya kami meminta masyarakat lebih proaktif mengawasi seperti pembangunan apakah sudah tepat sasaran atau tidak,” katanya